Palang Merah Remaja
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Logo Palang Merah Remaja |
Palang Merah Remaja (disingkat PMR)
adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya
disebut PMR.Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang,
anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana,
mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah
internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Kebijakan PMI dan federasi tentang
pembinaan Remaja bahwa:
1. Remaja merupakan
prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2. Remaja berperan penting
dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja berperan penting
dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk
kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader
relawan.
5. Remaja calon pemimpin PMI
di masa depan.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu
organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah
ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan
membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan
PMI di masa depan.
Daftar isi
Karakteristik
PMR
Bersih, Sehat, Kepemimpinan, Peduli,
Kreatif, Kerjasama, Bersahabat dan Ceria.
Keanggotaan
dan tingkatan PMR
1. PMR Mula adalah PMR dengan
tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna slayer hijau muda
2. PMR Madya adalah PMR dengan
tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun).
Warna slayer biru langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan
tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun).
Warna slayer kuning cerah
Hak
dan kewajiban PMR
Hak
·
Mendapatkan kartu tanda anggota.
·
Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari
PMI.
·
Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan
PMI melalui kegiatan atau rapat PMI.
·
Mendapatkan pengakuan dan penghargaan
berdasarkan prestasi.
Kewajiban
·
Membayar iuran keanggotaan.
·
Melaksanakan Tri Bakti PMR.
·
Menjalankan dan membantu menyebarluaskan
prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.
·
Mematuhi AD/ART PMI menjaga nama baik dan
kehormatan PMI.
Peran
dan fungsi PMR
Keterlibatan anggota remaja PMI dalam
kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka,
serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan,
mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda.
·
PMR Mula berfungsi sebagai peer
leadership, yaitu dapat menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat bagi
teman sebaya.
·
PMR Madya berfungsi sebagai peer
support, yaitu memberikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman sebaya
agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
·
PMR Wira berfungsi sebagai peer
educator, yaitu pendidik sebaya keterampilan hidup sehat.
Pendidikan dan pelatihan PMR
Setiap anggota PMR wajib mendapatkan
pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR agar siap menjalankan
peran dan fungsinya. setiap sesi pelatihan akan menguatkan karakter (kualitas
positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat dan menjadi
calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil, tetapi juga perlu
memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam proses pelatihan.
Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kota/Kabupaten maupun Unit PMR,
sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan
kalender pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun
waktu-waktu yang telah disepakati bersama antara PMI Kota/Kabupaten,
fasilitator/pelatih, dan anggota PMR.
Materi
pokok pelatihan PMR
Gerakan
kepalangmerahan
Cakupan materinya antara lain sejarah,
lambang, kegiatan kepalangmerahan, penyebarluasan prinsip-prinsip dasar gerakan
palang merah dan bulan sabit merah internasional.
Kepemimpinan
Cakupan materinya antara lain bekerjasama,
berkomunikasi, bersahabat, menjadi pendidik sebaya, memberikan dukungan,
menjadi contoh perilaku hidup sehat.
Pertolongan
Pertama
Cakupan materinya antara lain Menghubungi
dokter/rumah sakit, melakukan pertolongan pertama di sekolah dan rumah,
menolong diri sendiri.
Sanitasi
dan Kesehatan
Cakupan materinya antara lain merawat
keluarga yang sakit dirumah, perilaku hidup sehat, kebersihan diri dan
lingkungan.
Kesehatan
Remaja
Cakupan materinya antara lain Kesehatan
reproduksi, Napza, HIV/AIDS.
Kesiapsiagaan
Bencana
Cakupan materinya antara lain jenis
bencana, cara-cara pencegahan, mempersiapkan diri, teman, dan keluarga
menghadapi bencana.
Donor
darah
Cakupan materinya antara lain kampanye
donor darah, merekrut donor darah remaja, mempersiapkan diri menjadi pedonor,
mengadakan kegiatan donor darah pada saat wabah demam berdarah atau setelah
kejadian bencana.
Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR
akan mendapatkan informasi mengenai cakupan materi dan tujuan yang akan
dicapai. Pada tahap ini pelatih maupun fasilitator mengidentifikasi anggota
yang baru pertama bergabung dengan PMR, dan anggota yang melanjutkan
keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR Mula melanjutkan ke PMR Madya).
Anggota yang baru bergabung akan mengikuti proses pelatihan sejak awal,
sedangkan yang melanjutkan keanggotaannya maka dapat dilibatkan sebagai asisten
untuk membantu teman-temannya memahami materi. Suatu sistem penghargaan,
pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat pengetahuan, keterampilan,
pemahaman, dan sikap dirancang dalam bentuk syarat kecakapan PMR.
Setiap materi dan kegiatan saling terkait.
Ketika belajar siaga banjir, maka akan belajar juga tentang Pertolongan Pertama
pada luka atau sakit akibat banjir (diare, demam, akibat terbentur benda keras,
luka lecet), sanitasi dan air bersih, bagaimana menerapkan 7 Prinsip dan
kepemimpinan jika memberikan pertolongan, cara-cara menyelenggarakan aksi donor
darah untuk korban banjir, belajar kandungan gizi yang tepat jika akan
menyumbang bahan makanan, bagaimana menyelenggarakan acara-acara untuk
menghibur remaja dan anak korban bencana.
Tri Bhakti PMR
keterlibatan anggota PMR dalam berbagai
kegiatan kepalangmerahan merupakan karya dan bakti nyata setelah mengikuti
pelatihan serta pengakuan terhadap keberadaan dan kompetensi dalam meningkatkan
kualitas anggota dan organisasi, serta memberikan jawaban atas berbagai minat
bergabungnya remaja dengan PMI. Ada pun isi dari Tri Bhakti PMR adalah:
1. Meningkatkan keterampilan
hidup sehat.
2. Berkarya dan berbakti di
masyarakat.
3. Mempererat persahabatan
nasional dan internasional.
Jumbara PMR
Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira PMR
adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMI disetiap tingkatan untuk
pembinaan dan pengembangan PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka.
Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan PMI . Ada jumbara tingkat kecamatan,
kabupaten/kota , provinsi dan Jumbara Nasional, di mana pelaksanaannya
disesuaikan dengan kemampuan PMI di wilayah yang bersangkutan.
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang
harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini
dikenal dengan nama "7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red
Crescent).
·
Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari
keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam
pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi
penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta
menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling
pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antarsesama manusia.
·
Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang
menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama,
tingkat sosial, atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata ialah mengurangi
penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan
yang paling parah.
·
Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri
dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
·
Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan
Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah di bidang kemanusiaan
dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku di negara masing-masing, namun
gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan
prinsip dasar gerakan.
·
Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela
tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
·
Kesatuan
Di dalam satu Negara hanya boleh ada satu
perhimpunan nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang
digunakan Palang
merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat
terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah negara
bersangkutan.
·
Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan
hadir di seluruh dunia. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang
sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar